SELAMAT DATANG DI KABAR MAHASISWA PAPUA

Breaking News

Sepucuk surat cinta untuk Mama tercinta S Degei

 

 


Jayapura- Kabarmahasiswapapua- Opini, Mama'ku Surat cinta ini untukmu, dirimu telah memberikanku banyak kasih sayang, namun aku hanya mampu mengungkapkan kasih sayangku ini dengan tangisanku.

Ekapo geiyo surat ini Tolong berikan kepada ibundaku Deigeimaga yang ada di beda Alam, Tiap Waktu anak'mu selalu ingat kisah hidup dan motivasi yang kuat dan kasih sayang seorang ibu selalu ada dalam kehidupan sehari-hari.

Mama, belasan tahun yang lalu,mama mengeluarkan aku dari rahimmu dengan pertaruhan nyawa. Saat ku lapar dan haus, engkau menyuapiku makan dan minum. Saat dingin menerpa, engkau hangatkan suasana penuh keceriaan. Saat ku menangis, engkau menenangkanku dalam segala pemberian harta dan motivasi. Saat ku belajar ibu selalu mengajarkan dengan cara menulis huruf abjad, engkau dengan sabar menjaga anak'mu dengan setulus hati. 

Saat ku mulai belajar bicara, engkau dengan sabar mengenalkan bahasa tutur kata.Saat ku mulai berjalan dan melangkah, engkau memberi perhatian untuk mengawasi dan memotivasi hingga aku mampu tumbuh dan berkembang sampai saat ini.tapi Kesan yang sangat menyakiti diri'ku saat menempuh pendidikan tinggi ibu tak pernah ketemu" doaku aku selalu Bangga dalam hidupku.

Mama, aku masih ingat ketika tubuhku terbaring sakit. Engkau selalu ada disampingku untuk menjagaku, memegang dahiku,membolak-balikkan kain dingin untuk mengompresku, bahkan sampai taktidur.Dalam diam, aku coba resapi,aku coba selami segala momen dalam hidupku yang telah terjadi bersamamu.

Aku masih ingat betapa besar pengorbananmu  yang tak dapat ku lukiskan satu per satu dengan kata. Tak kan pernah terhitung perjuanganmu dalam merawatku hingga dewasa.Itu semua menjadi hadiah darimu yang terpaut dalam sanubariku.

Melalui surat ini, aku ingin minta maaf kepadamu karena aku sudah banyak melakukan hal yang yang menyakiti membuat padamu. Pernah suatu hari, aku mengatakan masakanmu tidak enak, padahal engkau membuat makanan itu dengan cinta yang teramat besar. Pernah suatu hari, aku membentakmu dengan kata-kata yang ada di luar batas kesadaranku. Padahal ucapan yang terlontar dari lidahku menjadi penyayat hatimu. 'Maafkan aku, Mama !'

Kini aku telah dewasa, engkau pun telah lanjut usia. Ketidak tahuanku telah engkau ubah menjadi pengetahuan. Kelemahanku,engkau ubah menjadi kekuatan.kekanan, engkau ubah menjadi kedewasaan.

Sungguh jasa-jasamu teramat mulia. Maafkan aku jika mungkin aku belum bisa membuat engkau bangga. Maafkan aku yang kini disibukkan dengan aktivitas sehari-hari yang membuat waktuku semakin sedikit untukmu.

Mama, kerut diwajahmu masih melambangkan kegigihan.Terima kasih atas segala do'a yang telah engkau panjatkan saat ku tertidur lelap.Terima kasih telah mengajarkan arti kesabaran untukku.Semua terasa indah saat kita bersama walau terkadang aku salah dihadapanmu. Namun tak ku pungkiri jika aku tak bisa hidup tanpamu.Terima kasih mama karena telah memberi warna-warni cinta dalam hidupku.

Mama, engkau bagai sinar yang sempurna. Engkau bagai lilin yang terpancar rata. Engkau bagai jantung yang tersemat di dada. Aku tak akan membiarkanmu gelap, padam, dan terhenti berdetak hingga aku tak mau melihat ada aliran air dari kelopak matamu. Aku yakin tiap tetesan air matamu yang jatuh adalah kebahagiaanku yang terlukai. Kelak, kehidupan kita di dunia dan nanti di alam sana akan menjadi abadi dan harum karena dipenuhi berjuta pahala dan bunga do'a.

Apabila waktuku tak banyak untukmu, aku ingin di setiap doa'mu, kau sebut namaku.Apabila aku berada di batas akhir kehidupan, jangan mandikan aku dengan air matamu itu. Apabila aku terkubur, maka kuburlah aku dalam hatimu. Aku menyayangimu mama. Aku begitu mencintaimu karena kau surga terindah yang diciptakan Tuhan untukku.

Inilah surat yang ku tulis kepadamu. Surat yang sederhana ini benar" buat melalui lidah ini kelu tak mampu berucap.Surat yang sederhana karena tangan ini tak mampu lebih lama lagi menggoreskan kata.Surat yang memang tak pernah ku serahkan secara langsung karena rasa malu yang ku yakin tak bisa membalas segala hadiah yang telah engkau berikan untukku. Surat yang tak tahu apakah mama akan membacanya.


Reporter: Awitoyai 

Sepucuk surat cinta ini, anak'mu berikan kepada ibundaku Deigeimaga 


No comments

TERIMAH KASIH SUDAH MENGUNJUNGI KABAR MAHASISWA PAPUA