SELAMAT DATANG DI KABAR MAHASISWA PAPUA

Breaking News

Selamat Hari Noken 4 Desember 2021

 

Selamat Hari Noken 4 Desember 2021



Nabire, KabarMahasiswaPapua-Bagi Mama" Papua yang pintar Rajut Noken dan laki"Papua yang hebat Rujut Noken, selamat Hari Noken rajutan Pohon se-papua, Noken Papua memiliki makna filosofis dan simbol-simbol kehidupan tersendiri. Noken dianggap sebagai simbol wanita Papua, kesuburan, kekeluargaan,ekonomi, kehidupan yang baik,perdamaian, dan identitas Jayapura, (4 Desember 2021).

Sebagai budaya asli Papua, noken memiliki hubungan erat dengan alam.Noken terbuat dari bahan dasar serat kulit kayu dan pewarna alami yang berasal dari akar tumbuhan dan buah-buahan hutan.
Anyaman yang dibuat oleh para mama (ibu suku-suku) Papua umumnya dijadikan sebagai wadah serbaguna.

Dari keunggulan dan keunikan noken tersebut mengantarkan tas rajut khas Papua ini masuk dalam Daftar United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai salah satu “Warisan Budaya Papua barat.” intangible heritage, dan setiap tanggal 4 Desember diperingati sebagai “Hari Noken Sedunia”.

Dalam perhelatan bulanan Mari Cerita (mama) Papua yang diselenggarakan oleh Yayasan Econusa, diskusi bulan ini membahas mengenai “Noken, Rajutan Identitas Masyarakat Papua”, dengan mendatangkan sejumlah narasumber ahli Mama"Papuaantara lain pengrajin noken (Mama Papua), mama pegiat usaha ekonomi kreatif, Rajutan dan produksi hasil kayu di kawasan wilayah Topografi Meuwo secara Umum Papua barat.

Perwakilan seluruh Mama menyebutkan bahwa noken adalah tas tradisional Papua yang harus dimiliki oleh semua orang Papua. “Noken adalah identitas Papua. Di dalam noken itu kita mengisi semua kebutuhan seperti hasil bumi, harta benda, juga sebagai gendongan bayi. Semua itu ada dalam noken,” terangnya. Selpina Degei juga menyebutkan bahwa dirinya telah merajut noken sejak kanak-kanak (sejak kecil).

Papua memiliki lebih kurang 250 suku, dan setiap suku berbeda-beda dalam merajut noken.“Jadi setiap suku beda. Ada yang perempuan saja yang merajut, tapi ada juga laki-laki yang bisa merajut,” kata Selpina. Bahan untuk membuat noken berasal dari serat kulit kayu.Namun tidak semua kulit kayu dimanfaatkan, ada pohon-pohon khusus yang diambil. Proses pengerjaan noken pun terbilang unik, tergantung dari ukurannya.

Mama menjelaskan, jika noken berukuran kecil hanya memakan waktu satu hari, sedangkan noken berukuran sedang hingga besar dapat memakan waktu seminggu. "Noken yang ukurannya kecil biasanya untuk kantong hape (ponsel), dan proses pengerjaan 1 sampai 2 hari.

Sedangkan untuk kantong noken sedang sampai besar bisa makan waktu hingga seminggu, karena kita juga harus melakukan kegiatan lain di luar merajut," ujar Mama Degei di Paniai, Jumat (4/12/2021).

Dari sektor usaha ekonomi kreatif, noken juga dapat dikreasikan kedalam banyak bentuk selain fungsinya sebagai tas. Beberapa desainer Tanah Air pun mempromosikan noken hingga ke Mancanegara dalam kreasi produk fashion.

Secara pribadi,tertarik membawakan produk yang belum banyak orang kenal, atau mengolah kain atau bahan baku yang rumit untuk dijadikan sebuah produk.Selain Noken Papua, juga pernah mempromosikan seperti .

mengkreasikan noken menjadi pakaian, dengan garis desain seperti rajutan dengan mengkombinasikan bahan umum yang ada di pasaran. Gunanya kombinasi sendiri adalah agar mudah dalam proses pembuatan, dan juga menurunkan harga produksi agar lebih real, sehingga bisa masuk ke pasaran. “Seperti yang kita tahu bahwa produk noken itu langka dan harganya cukup tinggi. Bahan dasar noken yang unik merupakan daya tarik tersendiri,” tutup Degei Maga."*


Oleh: N Gobai// Alias Awitoyai.


No comments

TERIMAH KASIH SUDAH MENGUNJUNGI KABAR MAHASISWA PAPUA